Dampak Positif dan Negatif Gadget dalam Dunia Pendidikan

Gadget semakin menonjol perannya dalam dunia pendidikan. Akan tetapi, seperti dua sisi mata uang, gadget juga memiliki dampak positif dan negatif.

Dalam hal positif, Dr. Surya Dharma, ahli pendidikan dan teknologi, menuturkan bahwa "gadget bisa menjadi media pembelajaran yang efektif. Berbagai aplikasi dan platform online memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri dan fleksibel." Gadget memudahkan akses terhadap informasi dan pengetahuan tanpa batas. Lebih dari itu, gadget juga memfasilitasi komunikasi antara guru dan siswa.

Namun, dampak negatif gadget tidak bisa disepelekan. Risiko ketergantungan dan penyalahgunaan gadget menjadi perhatian utama. Prof. Rizal, seorang psikolog, mengingatkan, "Pemakaian gadget yang berlebihan bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental, terutama bagi anak-anak dan remaja." Selain itu, keaslian informasi yang didapatkan dari internet juga menjadi tantangan.

Melihat Lebih Dekat: Gadget dan Peranannya dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Pada masa pandemi, peran gadget dalam pendidikan menjadi semakin vital. Pembelajaran jarak jauh menjadi metode utama, dan gadget menjadi alat yang mendukungnya.

Menurut Ibu Ani, seorang guru SMP, "Gadget menjadi sarana penting dalam pembelajaran jarak jauh. Dengan gadget, proses belajar tidak terputus meski siswa dan guru tidak bertemu langsung." Selain itu, pembelajaran jarak jauh juga memungkinkan siswa untuk belajar di mana saja dan kapan saja.

Prof. Rudiantara, pakar teknologi pendidikan, menambahkan bahwa "Pembelajaran jarak jauh membutuhkan kesiapan infrastruktur teknologi, termasuk gadget. Namun, tantangannya adalah bagaimana memastikan semua siswa memiliki akses yang sama terhadap gadget."

Sebagai penutup, gadget memiliki peran yang besar dalam dunia pendidikan, baik itu dampak positif maupun negatif. Penting bagi semua pihak untuk memaksimalkan manfaat gadget dalam pendidikan, sekaligus mengantisipasi dampak negatifnya. Dalam konteks pembelajaran jarak jauh, gadget bukan hanya menjadi alat bantu, tetapi juga tantangan tersendiri dalam menjamin akses dan kualitas pendidikan yang setara bagi semua siswa.